BolaMilenia.com – Egy Maulana Vikri tidak merasa sebagai pemain bintang setelah diresmikan sebagai rekrutan anyar Dewa United, Senin (30/1). Ia hanya merasa sebagai pemain yang sedang berkembang.
Hadirnya Egy Maulana Vikri di Dewa United memang cukup mengejutkan. Pasalnya, pemain asal Sumatera Utara itu identik dengan beberapa tim di Eropa. Terlebih, Dewa United adalah klub baru di Liga 1 2022-23.
Meski merapat ke Dewa United dengan pengalaman main di kompetisi Eropa, Egy Maulana Vikri menegaskan tidak merasa sebagai pemain besar atau bintang. Ia juga butuh waktu buat bersaing.
“Saya sama seperti pemain lain, kita berjuang bersama-sama di sini. Jadi saya tidak merasa saya sebagai siapa, teman-teman siapa. Kita memakai baju yang sama,” kata Egy di kanal Youtube Dewa United FC.
“Yang pasti saya sangat ingin main bagus bersama Dewa. Merasakan pencapaian bagus bersama teman-teman dan pelatih,” lanjutnya.
Egy Maulana Vikri turut membeberkan kesan pertamanya terhadap sosok pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink. Kebetualan coach Jan juga baru seumur jagung di tim yang berbasis di Tangerang Selatan ini.
Coach Jan bukan nama sembarangan. Pelatih berusia 59 tahun itu pernah melatih tim skuad muda Ajax, asisten pelatih Porto sampai pelatih utama klub Eropa seperti Galatasaray dan SC Heerenveen.
“Menurut saya pelatih sosok yang tegas, disiplin, dan juga plan apa yang dijelaskan saya cukup mengerti dari segi taktik,” ujar Egy Maulana Vikri.
Alasan Bergabung Dewa United
Egy Maulana Vikri pun mengungkapkan alasannya mau menerima tawaran dari Dewa United. Pemain berusia 22 tahun itu mengaku sangat membutuhkan menit bermain.
Sesuatu yang sulit ia dapatkan selama lima tahun berakrier di Eropa. Apalagi, Egy sempat cedera lutut yang cukup parah pada SEA Games 2021.
“Yang pasti pertama menit bermain ya, saya di Eropa sudah lima tahun dan juga menit bermain saya sangat sedikit. Kemarin di SEA Games saya sempat cedera berbulan-bulan, saya merasa menurun secara performa,” kata Egy Maulana Vikri.
