BolaMilenia.com – Desakan PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) bikin Umuh Muchtar mengernyitkan dahinya. Dia heran, kasus Tragedi Kanjuruhan bisa merembet kepada usaha mengganti kepengurusan PSSI.
Desakan menggelar KLB PSSI datang dari sejumlah pihak, salah satunya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Mereka mengusulkan kepengurusan PSSI dirombak kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam laporannya terkait Tragedi Kanjuruhan.
Ketua TGIPF, Mahfud MD lantang meminta Mochamad Iriawan beserta jajaran Komite Eksekutif (Exco) untuk mundur dari jabatannya. “Menurut saya, ini kan kejadian di Kanjuruhan, ini Bobotoh lagi sakit, para pendukung klub masing-masing terutama di Malang semua lagi sakit. Kita juga simpati kepada Malang semuanya. Di sini suporter menuntut mana keadilan dan mana selesaikan dulu siapa yang salah sekarang. Selesaikan dulu satu per satu, kenapa merembet jadi harus KLB dulu,” kata Umuh Muchtar dinukil Simamaung.
“Jadi selesaikan dulu dan setelah ini sudah jelas permasalahan kan ada tim investigasi, jangan dimolor-molor begini. Selesaikan cepat setelah itu baru kita bicara lanjutan dulu pertandingan dan siapapun juga boleh bicara karena semua punya hak dan opini, seperti tadi ada yang minta KLB,” tambah Umuh.
Umuh Muchtar pun menilai KLB PSSI bisa digelar bila kondisinya sudah mendesak. Nah, saat ini menurutnya belum ada situasi dan kondisi yang mengharuskan PSSI menggelar KLB.
“Tapi jangan dulu sekarang, selesaikan dulu pertandingan dan selesaikan dulu permasalahan Kanjuruhan biar suporter di seantero puas. Sekarang belum ada kejelasan mau dibawa ke mana, orang semua bicara, ada yang pro, ada yang kontra. Saya lihat ada orang marah-marah di televisi, saya pikir kenapa dia gila-gilaan seperti itu. Santai saja,” bilangnya.
“Serahkan semuanya kepada tim investigasi, apa nanti keputusannya, dukung dulu. Tapi jangan bertele-tele juga. Baru setelah itu orang mau bicara seperti apa dan mau permintaan seperti apa. Kalau dalam situasi sekarang bubarkan PSSI atau gelar KLB itu mau bagaimana, ini harus pertanggungjawaban dari permasalahan ini,” tutupnya.