BolaMilenia.com – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tak berhenti menyampaikan kritik terhadap kinerja wasit Liga 1 2022/2023. Hingga pekan terakhir kritik tersebut terus ia sampaikan.
PSM Makassar baru saja menutup Liga 1 dengan kemenangan 3-0 atas Borneo FC. Hasil ini menyempurnakan gelar juara PSM yang sudah mereka pastikan sejak beberapa pekan sebelumnya.
Meski mendapatkan hasil positif, ternyata tidak membuat Bernardo Tavares berhenti mengkritik kinerja wasit Liga 1. Ia mengatakan bahwa atmosfer sepak bola di Indonesia harus diimbangi dengan kinerja wasit yang profesional dan berkualitas.
“Indonesia punya atmosfer sepak bola yang sangat bagus, pemain bagus, industri sepak bola yang bagus. Tapi, Indonesia punya kekurangan paling terlihat, yaitu wasit-wasit yang memimpin liga,” kata Tavarez.
Pelatih asal Portugal tersebut mengaku memiliki kesan yang kurang menyenangkan dengan kinerja wasit, termasuk wasit yang memimpin laga PSM vs Borneo FC. Wasit yang memimpin pertandingan tersebut adalah Thoriq Alkatiri, salah satu wasit berlinsensi FIFA terbaik di Indonesia.
“Lihat wasit yang memimpin kami hari ini. Di Samarinda wasit ini memimpin dengan sangat jelek. Baru-baru ini juga di Madura, wasit ini memimpin dengan performa jelek,” ungkap pelatih berkepala plontos tersebut.
Tavares mencoba untuk tidak berat sebelah dalam menilai dan mengkritik wasit. Entah itu PSM dalam kondisi menang atau kalah, ia akan tetap memberikan kritik jika wasit bekerja tidak profesional. Hal ini perlu dilakukan agar sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
“Kami baru saja juara, mungkin kalian akan bilang kami akan mempermasahkan wasit jika kalah. Tapi tidak, di saat juara pun kami akan menyampaikan,” lanjut Tavares.
Perbaikkan Kinerja Wasit Penting untuk Pemain Indonesia
Tavares menilai jika kinerja wasit tak kunjung membaik, maka pemain akan merasa tidak masalah jika melakukan pelanggaran keras. Jika ini berlanjut, pemain Indonesia akan kaget dengan keputusan wasit di luar negeri yang cendrung lebih tegas.
“Pemain-pemain Indonesia dipimpin wasit-wasit Indonesia, jika terbiasa dengan hal ini mereka terbiasa tidak diberi peringatan kartu kuning dengan tekel berbahaya. Tapi, wasit di luar menghukum lebih tegas lagi,” ungkap Tavares.