BolaMilenia.com – Tim Task Force alias Satuan Tugas (Satgas) Transformasi Sepakbola Indonesia telah menyepakati Peraturan Kepolisian yang baru sebagai pedoman melakukan pengamanan kompetisi. Aturan ini sudah disesuaikan dengan FIFA.
Diharapkan sudah tidak ada lagi perbedaan antara aturan FIFA dan kepolsian terkait pengamanan pertandingan sepakbola. Ini semua belajar dari insiden Kanjuruhan, Malang yang menyebabkan ratusan orang kehilangan nyawa.
Seperti diketahui dalam pertandingan tersebut kepolisian menembakkan gas air mata untuk mengurai amukan suporter. Diduga gas air mata itulah menjadi salah satu penyebab banyak korban berjatuhan.
Sementara pemakaian gas air mata dilarang oleh FIFA. Oleh sebab itu, tim Task Force tidak mau kejadian serupa kembali terulang.
“Kami saat ini telah membuat Peraturan Kepolisian (Perpol) tentang pengamanan kompetisi olahraga di Indonesia,” kata Kombes Pol Tri Atmodjo Marawasianto disadur dari laman PSSI, Selasa (1/11).
“Saat ini telah selesai sinkronisasi dan harmonisasi di tingkat Kemenkumham. Perpol tersebut telah selesai dan mengatur terkait regulasi keamanan dan keselamatan pertandingan.”
Kesepakatan pembaruan aturan Perpol ini dicapai dalam rapat kedua Satgas Transformasi, Senin (31/10). Sebelumnya Satgas Transformasi sudah menggelar rapat perdana pada 13 Oktober.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap tim Task Force bisa memberikan perubahan besar untuk sepakbola Tanah Air. Tentu dengan harapan tidak ada lagi korban jatuh karena sepabola.
“Rapat hari ini mulai dengan pemaparan setiap perwakilan Task Force terkait rencana ke depan. Setiap elemen sudah ada progress yang baik dan nantinya hasil ini akan kami sampaikan ke Presiden Joko Widodo. Tentu FIFA dan AFC sangat mendukung hal ini,” beber Iriawan.
“Terima kasih untuk kepada seluruh perwakilan bidang yang hadir pada rapat kedua ini. PSSI berharap kami dapat selesai sesuai timeline yang telah dibuat,” tutupnya.