BolaMilenia.com – Elkan Baggott sukses bikin striker Wolverhampton Wanderers, Matheus Cunha mati kutu. Aksinya tersebut pun mendapatkan pujian dari media Inggris.
Seperti diketahui, Ipswich Town memang baru saja sukses mencuri perhatian ketika menjamu Wolves pada laga Piala Liga di Portman Road, Selasa (26/9/2023). Dalam pertandingan itu, Elkan Baggott dipercaya tampil sebagai starter dan bermain selama 90 menit.
Sempat tertinggal dua kali melalui gol Hwang Hee-chan dan Toti Gomes, Ipswich Town mampu bangkit. Mereka berhasil comeback melalui aksi Omari Hutchinson, Freddie Ladapo, dan Jack Taylor. Kemenangan itu membawa Ipswich melangkah ke babak 16 besar Piala Liga Inggris untuk kali pertama setelah 13 tahun.
Nah, aksi Elkan Baggott sendiri dinilai cukup baik sepanjang pertandingan. Media Inggris, East Anglian Daily Times, menyebutkan kalau Elkan bahkan sukses bikin Matheus Cunha mati kutu dan tak bisa berbuat banyak.
Tampak percaya diri, yang merupakan hal yang sangat penting bagi bek muda melawan penyerang Premier League,” tulis East Anglian Daily Times soal penilaian atas penampilan Elkan Baggott. Mereka menilai kalau Elkan harusnya bisa dapat kesempatan lebih di Ipswich Town.
“Tampaknya tidak (terlalu) diuji seperti Edmundson, tetapi bertahan dengan baik dan tampak percaya diri saat menguasai bola. Momen fantastis ketika Elkan Baggott mengirim mantan penyerang Atletico Madrid Matheus Cunha terbang dengan putaran cepat. Dia telah menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi bek yang bisa diandalkan di level Championship,” tulis mereka.
Puji Aksi Elkan Baggott dan Rekan-Rekna
Manajer Ipswich, Kieran McKenna sendiri memuji aksi Elkan Baggott dan rekan-rekannya. “Ini benar-benar menguji kami lagi sebagai grup, menguji keberanian kami untuk terus bermain, untuk tetap berani menguasai bola, untuk terus mencoba bermain melewati lawan,” kata dia.
“Menguji keberanian kami saat tidak menguasai bola setelah kebobolan dua gol untuk terus melompat dan mencoba menekan tinggi di lapangan, mempertahankan ruang besar, bertahan satu lawan satu. Pertunjukan karakter yang luar biasa dari tim karena kami telah melalui situasi serupa dengan para pemain yang lebih banyak bermain di liga, namun malam ini pemain lain yang masuk ke dalam tim tidak memiliki ritme pertandingan dan kepercayaan diri yang sama,” tutup dia.