BolaMilenia.com – Maroko mengunci satu tempat di babak perempat final Piala Dunia 2022, setelah menang adu penalti atas Spanyol. Sang pelatih, Walid Regragui tak ragu untuk memuji apa yang ditampilkan anak-anak asuhnya, meski tak lahir dan tumbuh di Maroko.
Terlebih, The Atlas Lions sempat diterpa isu tak mengenakkan jelang berangkat ke Qatar. Tak sedikit orang yang mempertanyakan komitmen para pemain yang sejatinya tidak lahir atau tumbuh di Maroko.
Sepert diketahui, tak semua pemain Maroko di Piala Dunia 2022 lahir dan tumbuh di negara tersebut. Contohnya dua pahlawan mereka di babak adu penalti melawan Spanyol. Sang kiper, Yassine Bounou lahir di Kanada dan Achraf Hakimi tumbuh besar di Spanyol.
“Sebelum Piala Dunia, kami punya banyak masalah soal pemain yang lahir di Maroko dan Eropa. Banyak yang bertanya, mengapa tidak memainkan para pemain yang lahir di Maroko?” ungkap Regragui pada sesi jumpa pers usai laga.
“Tapi kami bisa menunjukkan ke dunia, bahwa semua pemain adalah orang Maroko. Ketika mereka bermain untuk tim nasional, mereka rela mati dan mereka ingin berjuang,” sambungnya.
Lebih lanjut Regragui memberikan contoh dirinya sendiri. Pria berusia 47 tahun itu merupakan satu dari sekian banyak orang Maroko yang tidak lahir di negara tersebut.
“Saya lahir di Prancis, tapi tak ada yang bisa mengambil hati saya dari Maroko. Begitu pula para pemain yang memberikan 100 persen. Beberapa pemain lahir di luar Maroko dan dengan kondisi tersebut, kami bisa melaju ke perempat final,” pungkasnya.
Maroko menjadi negara keempat asal Afrika yang berhasil lolos ke delapan besar Piala Dunia, setelah Kamerun, Senegal, dan Ghana. Sementara Regragui jadi pelatih pertama asal Afrika yang bisa melangkah hingga perempat final.
Ujian selanjutnya bagi Maroko di babak perempat final datang dari Portugal. Kedua tim tersebut akan bertemu pada Sabtu (10/12) mendatang. Pemenang di laga ini akan jumpa Inggris atau Prancis di babak semifinal.