BolaMilenia.com – Timnas Brasil harus menguburkan mimpi menjuarai Piala Dunia 2022 setelah kalah dari Kroasia pada babak perempat final, Jumat (9/12) WIB. Buntut dari kegagalan tersebut, bintang utama Selecao, Neymar, mulai memberi isyarat akan pensiun dari pentas internasional.
Hal itu memang masih bersifat prematur. Neymar belum membuat keputusan tegas terkait masa depannya bersama Selecao. Hanya saja, dia tak menjamin akan kembali berseragam Brasil pada masa mendatang.
“Aku tidak menutup pintu apa pun di tim nasional, tetapi juga tidak menjamin 100 persen akan kembali. Aku perlu berpikir lebih banyak tentang ini. Tentang apa yang tepat untukku dan tim nasional Brasil,”kata Neymar setelah pertandingan, seperti dikutip BolaMilenia.com dari AFP.
Pada pertandingan di Stadion Educational City itu, Neymar sebenarnya nyaris menjadi pahlawan kemenangan Brasil. DIa mencetak gol pada menit ke-106 babak perpanjangan waktu untuk membawa Selecao unggul 1-0.
Gol itu sekaligus memiliki makna spesial bagi pemain berusia 30 tahun tersebut. Dia kini menyamai rekor Pele, sebagai pencetak skor terbanyak timnas Brasil di pentas internasional, dengan torehan 77 gol.
Thiago Silva Masih Bermimpi Juara Piala Dunia
Namun, mimpi Neymar menjadi pahlawan kemenangan mulai sirna setelah Kroasia menyamakan skor melalui Bruno Petkovic pada menit ke-117. Pada akhirnya, Kroasia mengalahkan Brasil pada babak adu penalti dengan skor 4-2.
Jika Neymar baru memberi isyarat soal masa depan, beda hal dengan Thiago Silva. Bek berusia 38 tahun tersebut hampir dipatikan tak bisa lagi mengangkat trofi juara Piala Dunia. Pasalnya pada 4 tahun mendatang, usianya sudah 42 tahun.
“Ini sulit diterima. Aku telah melalui beberapa kekecewaan dalam hidup dan ketika kami gagal meraih tujuan kami, itu sangat menyakitkan. Namun, kami harus berusaha menegakkan kepala dan terus maju. Tidak ada opsi lain,” bilang Silva.
Meski asa sebagai pemain untuk meraih gelar Piala Dunia sudah hampir dipastikan sirna, Thiago Silva menyimpan mimpi lain. Dia berharap kelak bisa mewujudkan mimpinya dengan peran yang berbeda, semisal sebagai pelatih.
“Sayangnya sebagai pemain aku tidak akan bisa mengangkat trofi ini. Siapa tahu pada masa depan aku akan mendapat kesempatan dalam peran lain,” ucap dia memungkasi.