BolaMilenia.com – Julio Cesar. mantan kiper Inter Milan menyatakan dukungannya kepada Prancis di final Piala Dunia 2022. Sebagai orang Brasil, Cesar menyebut sudah hal yang wajar tak memberi dukungan kepada Argentina.
Seperti diketahui Argentina akan menghadapi Prancis dalam partai puncak Piala Dunia 2022, Munggu (18/12/) malam. Adapun pertandingan akan digulirkan di Lusail Stadium, Qatar.
Meski mendukung Prancis, Cesar yang pernah menjadi penjaga gawang Timnas Brasil mengagumi sosok Lionel Messi. Menurutnya, pemain aris Saint-Germain (PSG) itu adalah sosok pesepak bola yang luar biasa.
“Sebagai orang Brasil, saya harus mendukung Prancis. Saya suka Messi. Bagi saya dia luar biasa, sensasional, senang melihatnya bermain,” kata Cesar dilansir dari Marca.
“Tapi ada persaingan yang sehat antara Brasil dan Argentina. Jika Brasil berada di final jelas Argentina akan melawan kami. Kami tidak akan berbohong saat ini. Pecinta sepak bola yang bukan orang Brasil menginginkan Messi untuk memenangkan Piala karena sejarahnya, karena karier yang dia jalani sejauh ini,” sambungnya.
Seperti diketahui Brasil gagal melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2022. Neymar dan kawan-kawan terhenti di perempat final usai dikalahkan Kroasia lewat adu tendangan penalti setelah kedua tim bermain sama kuat 1-1.
Adapun Argentina memang rival Brasil di daratan Amerika latin. Keduanya sering bersaing ketika bertanding di ajang Cop America.
Sementara di Piala Dunia, Brasil masih jadi tim pemegang trofi Piala Dunia terbanyak dengan lima gelar. Sementara Argentina baru dua kali. Argentina terakhir memenangi Piala Dunia pada 1986 ketika Diego Maradona masih bermain.
“Setiap eliminasi itu buruk karena seorang pemain merencanakan, melakukan semua pekerjaan internal, mempersiapkan diri dengan baik,” terangnya.
“Saya pikir tidak ada bedanya dengan tim nasional Brasil. Kami melihat betapa bersatunya Selecao, mereka menunjukkannya,” tambah Cesar.
“Tapi sayangnya, sepak bola adalah sepak bola. Dan terkadang bahkan yang terbaik pun tidak menang. Jadi saya pikir itulah cara untuk mempelajari sesuatu dan membawanya ke Piala Dunia 2026,” tutupnya.