BolaMilenia.com – Sebuah pengakuan diungkap pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking. Dia mengatakan, strategi yang diterapkan ketika menang atas Vietnam di final Piala AFF 2022 adalah berkat ilmu dari pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Polking memang melakukan sejumlah perubahan strategi semenjak lolos dari babak grup. Thailand bahkan menggunakan pendekatan berbeda ketika menghadapi Malaysia pada babak semifinal hingga Vietnam di partai puncak.
“Kami mendiskusikan banyak hal dengan staf kepelatihan tentang strategi yang tepat dan persiapan segala hal untuk setiap pertandingan,” bilang Polking, dalam wawancara dengan Zingnews.
Dia menambahkan, “Turnamen belangsung singkat. Di babak grup, lawan-lawannya relatif ringan. Dengan begitu, karena yakin lebih kuat, kita bisa menggunakan 4-4-2 dan percaya itu sudah cukup untuk menghadapi semua tim”.
Ketika dipastikan menghadapi Vietnam pada babak final, Alexandre Polking mulai berpikir cara terbaik untuk memenangkan pertandingan. Melalui sejumlah observasi da analisis bersama tim pelatih, dia akhirnya memutuskan untuk mengadaptasi strategi yang diterapkan Shin Tae-yong ketika menghadapi Vietnam di semifinal.
Alexandre Polking Observasi Setiap Lawan
Pada pertandingan itu, Indonesia memang cuma imbang 0-0 di laga kandang dan kalah 0-2 saat tandang. Shin Tae-yong coba meladeni Vietnam dengan memainkan tiga bek tengah sekaligus. Meski Jordi Amat ditempatkan sebagai gelandang, faktanya dia lebih fokus membantu lini belakang sehingga ketika bertahan ada tiga bek tengah yang berdiri sejajar.
“Kami harus lebih mengobservasi setelah lolos dari babak grup. Tengok saja Indonesia. Mereka tampil beringas melawan Vietnam dengan sistem yang akhirnya kami terapkan juga. Ide saya memang sepenuhnya datang berkat Indonesia karena mereka juga punya pelatih bagus. Saya menganalisis bahwa Vietnam sulit menciptakan banyak peluang menghdapi sistem itu,” jelas pria berdarah Brasil-Jerman tersebut.
Polking tak cuma menyiapkan strategi untuk menghadapi Vietnam. Jika akhirnya bersua Indonesia di final, dia pun sudah mempunyai rencana. Dia sudah menganalisis bagaimana cara mengatasi permainan Indonesia jika kedua tim bertemu.
“Jika menghadapi Indonesia, anda harus punya dua sayap yang kuat karena mereka bermain luar biasa di daerah tersebut. Kami tak bisa bermain hanya mengandalkan satu pemain sayap. Anda butuh dua untuk mengimbanginya,” tutup Polking.