BolaMilenia.com – Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku salah satu pemainnya Angel Di Maria mulai paham dengan gaya bermain timnya. Oleh sebab itu, pemain asal Argentina itu mulai nyetel.
Penyerang sayap asal Argentina, Angel Di Maria, pindah ke Juventus pada musim panas 2022 setelah kontraknya berakhir dengan Paris Saint-Germain (PSG). Bermain di Italia menjadi pengalaman baru baginya.
Sebelumnya, juara Piala Dunia 2022 itu membela Rosario Central, Benfica, Real Madrid, Manchester United, dan PSG. Kendati sudah berusia 35, Di Maria dapat memberikan kualitas dan pengalamannya untuk Juventus.
Hal itu terlihat pada pekan 23 Liga Italia di markas Spezia, Senin (20/02) dini hari WIB. Di Maria dimainkan dari bangku cadangan oleh Massimiliano Allegri dan turut mencatatkan namanya di papan skor, Juventus pun menang 2-0.
Dengan golnya itu Opta mencatatkan apabila Di Maria sudah terlibat langsung dalam 10 gol Juventus di seluruh kompetisi musim ini (dalam 967 menit), dengan catatan empat gol dan enam assists. Terbanyak di antara pemain Juventus lainnya, berkontribusi dengan satu gol di setiap 97 menit.
“Kami tidak menyangka Spezia bermain dengan empat bek, jadi itu mengejutkan. Sekali lagi, kami membutuhkan lebih banyak ketenangan saat menguasai bola, karena terkadang kami bisa sedikit ‘histeris’ dalam penguasaan bola dan di situlah Di Maria berbeda,” kata Allegri di Football-Italia.
“Pernahkah Anda melihat para juara yang gelisah atau histeris dengan bola di kaki mereka? Saya belum dan saya sudah melatih beberapa orang. Ketenangan itu datang dengan pengalaman dan kualitas.”
Di Maria pun ingin membantu tim sebisa mungkin dan ia mengakui sepak bola di Italia berbeda, secara menyeluruh baginya sangat sulit.
“Saya ingin membantu tim, apakah saya memulai permainan atau datang dari bangku cadangan. Saya sangat senang bisa mencetak gol, karena setelah assist untuk Rabiot melawan Nantes, saya juga ingin menjadi pencetak gol,” tegas Di Maria.
Lebih lanjut, Allegri mengatakan anak asuhannya bisa lebih bagus. Terutama ketika Di Maria bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
“Saya pikir kadang-kadang kami sedikit lelah memainkan begitu banyak pertandingan, dan sepak bola Italia umumnya sangat sulit, terutama jika Anda membiarkan diri Anda terbuka untuk serangan balik. Kami mencoba untuk menjaga kepala kami dan terus berkembang,” pungkasnya.