BolaMilenia.com – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) angkat bicara terkait rencana PSSI untuk mengubah peraturan terkait pemain naturalisasi. Menurut APPI, rencana peraturan itu melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Sebelumnya PSSI menggelar Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023). Dalam acara itu, PSSI mengundang perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 untuk membahas beberapa poin salah satunya pemain naturalisasi.
Nantinya setiap klub hanya boleh mempunyai satu pemain naturalisasi untuk Liga 1 musim depan. Adapun saat ini beberapa klub menggunakan cukup banyak pemain naturalisasi sebut saja Persib Bandung dan Madura United.
Persib punya tiga pemain naturalisasi yakni Ezra Walian, Marc Klok, dan Victor Igbonefo. Madura United lebib banyak. Otavio Dutra, Alberto Goncalves, Lee Yuu-jun, dan Esteban Vizcarra merupakan pemain naturalisasi milik Laskar Sappe Kerrab.
“Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya mereka mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” tulis APPI dalam laman resminya.
Lanjut APPI, rencana peraturan itu tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA Human Rights Policy. Jika naturalisasi dianggap suatu polemik di sepak bola Indonesia, perlu dicari solusi terbaik dan bukan malah membatas jumlahnya dalam setiap tim.
“Terlebih sebagian dari pemain-pemain tersebut pernah dan bahkan masih menjadi pemain aktif dari tim nasional Indonesia. Sebagian dari mereka memilih jadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk tim nasional,” lanjut APPI.
APPI Ingin Diskusi dengan PSSI
APPI juga mempertanyakan kejelasan tujuan adanya pembatasan bagi pemain naturalisasi. Jika tujuan pembatasan pemain adalah untuk mengembangkan pemain lokal, namun hal ini tidak sejalan dengan rencana penambahan kuota pemain asing.
Selain adanya pembatasan pemain naturalisasi, PSSI juga ingin menambah kuota pemain asing. Liga 1 musim depan, setiap klub boleh mempunyai lima pemain asing dan satu pemain asing Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, PSSI juga mengusulkan adanya Salary Cap yang maksimal klub hanya boleh mengeluarkan Rp 50 Miliar untuk mendatangkan pemain. Menurut APPI, peraturan baru ini harus dikaji lebih dalam oleh PSSI.
“Jika Salary Cap diterapkan menjadi suatu aturan, perlu ditambahkan regulasi menggunakan Minimum Salary agar tidak terjadinya disparitas antar pemain Indonesia.”
“Terkait hal-hal tersebut APPI telah mengirimkan surat kepada PSSI untuk dibuatkan audiensi guna membahas hal-hal tersebut.”
APPI berharap audiensi ini bisa diterima dengan baik oleh PSSI. Sebab, menurut APPI para pemain berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan menjadi suatu tranformasi bagi sepak bola Indonesia.