BolaMilenia.com – Mantan presiden Inter Milan, Erick Thohir, resmi mengajuka diri sebagai bakal calon ketua umum PSSI periode 2023-2027. Saat menyerahkan berkas pencalonan, Minggu (15/1), dia didampingi oleh sejumlah pesohor sepert Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Kaesang Pangarep, hingga Baim Wong.
Erick menjadi orang kedua yang secara resmi mendaftar sebagai bakal calon ketum PSSI 2023-2027 setelah La Nyalla Mattalittti. Nantinya, kedua figur akan dipilih oleh para voters pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencana digelar pada 16 Februari mendatang.
Kabarnya, Erick pun sudah mendapat dukungan dari banyak voters sehingga membulatkan tekad maju untuk menduduki kursi PSSI 1. Selain Raffi yang juga pemilik RANS Nusantara FC, Kaesang selaku Direktur Utama Persis Solo, atau Atta sebagai bos klub Liga 2, FC Bekasi City, ada beberapa voters lain yang ada di belakangnya.
Sebut saja Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Cahyono, dan Presiden Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin. Ada pula dua anggota Komite Eksekutif PSSI, Pieter Tanuri, yang juga pemilik Bali United, serta Hasani Abdulgani.
Erick bahkan disebutkan sudah mendapatkan dukungan dari 60 dari total 87 voters PSSI. “Jadi bisa menang mutlak,” tutur Hendri Zainuddin.
Erick Thohir Puya Nyali Bersihkan Sepak Bola Indonesia
Sebagai tokoh yang sudah menggeluti dunia olahraga sejak lama, Erick Thohir merasa bisa membantu memperbaiki sepak bola di Indonesia. Menurut dia, butuh keberanian untuk mau membersihkan sekaligus memperbaiki sepak bola di tanah air.
“Sudah banyak teori, konsep, untuk perbaikan sepak bola Indonesia. Namun, sebenarnya yang kita perlukan adalah nyali untuk mewujudkan sepak bola yang bersih dan berprestasi. Itu yang penting,” ucap pria yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
Satu hal lagi yang ditekankan Erick Thohir adalah jangan sampai ada lagi tangan-tangan kotor yang akan merusak sepak bola Indonesia. Apalagi, citra sepak bola nasional sudah sejak lama dianggap ternoda oleh oknum-oknum yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok.
“Kita harus memastikan ke depan jangan ada tangan-tangan kotor di sepak bola Indonesia, kita harus perbaiki ini,” tegas Erick.