Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Didier Deschamps: Sungguh Kejam, Padahal Kami Nyaris Juara!

BolaMilenia.com – Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, menyesali kekalahan dari Argentina pada babak adu penalti, Minggu (18/12) WIB. Menurut dia, hasil yang diraih Prancis di laga final Piala Dunia 2022 itu sungguh terlalu kejam.

Deschamps pantas kecewa dengan kekalahan di Stadion Lusail itu. Apalagi, Prancis menunjukkan perjuangan luar biasa dengan dua kali mengejar ketinggalan dari Argentina.

“Kami tidak sebagus pada 60 menit pertama melawan tim berkualitas tinggi yang memiliki energi lebih banyak. Tapi, kami bangkit entah dari mana dan membalikkan situasi yang sangat sulit. Itu membuat kami semakin menyesal,” kata Deschamps seusai pertandingan.

Argentina memang mampu unggul 2-0 lebih dahulu berkat penalti Lionel Messi dan gol Angel Di Maria. Namun, dua gol Kylian Mbappe pada babak kedua memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Pada babak perpanjangan waktu, Messi kembali membawa Argentina unggul 3-2. Tapi, lagi-lagi Mbappe mencetak gol sekaligus melengkapi hat-trick-nya untuk memaksa skor imbang 3-3.

Prancis Memang Hampir Menang, Tapi…

Argentina vs Prancis, Kylian Mbappe gol, Argentina juara Piala Dunia 2022 - FIFA
FIFA

Bahkan, Prancis nyaris berbalik unggul pada menit-menit terakhir. Randal Kolo Muani hampir mencetak gol pada saat-saat terakhir, tapi peluang itu gagal jadi gol. Argentina akhirnya menang 4-2 lewat adua penalti setelah Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal.

“Kami berpeluang menjuarai Piala Dunia ini pada menit terakhir, tetapi itu tidak terjadi. Anda harus mengucapkan ‘bravo’ kepada mereka. Saya tak mau tidak menaruh hormat kepada Argentina. Tapi, ada banyak sekali emosi dan pada akhirnya (kekalahan) sungguh kejam mengingat kami sudah begitu dekat (menjadi juara),” kata Deschamps.

Didir Deschamps juga berdalih penyakit misterius yang menyerang timnya turut memengaruhi persiapan tim. Beberapa pemain memang sempat mengalami demam tinggi sejak babak semifinal.

“Banyak alasan yang menjelaskan mengapa kami tidak sebaik itu. Beberapa pemain penting kekurangan energi. Kami memasukkan pemain lebih muda dan lebih segar, menmbuat mimpi kami tetap hidup. Tapi sayangnya, mimpi itu tidak jadi kenyataan,” ucap Deschamps memungkasi.

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Related Articles

Stay Connected

224,000FansLike
200FollowersFollow
20,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles