BolaMilenia.com – Performa buruk Chelsea mulai berdampak ke kehidupan pribadi Graham Potter. Mantan pelatih Brighton & Hove Albion tersebut mengaku jika dirinya mendapat ancaman pembuhan.
Ancaman ini datang dari orang yang tak dikenal melalui email yang menyasar ke keluarga Graham Potter.
“Seperti dukungan yang diterima, saya mendapat beberapa email tidak menyenangkan yang menginginkan saya dan anak-anak saya mati” ujar Potter.
“Bagi saya itu bukan sesuatu yang menyenangkan untuk saya terima” tambah Potter.
“Anda bisa bertanya kepada saya bagaimana hidup saya dan bagi mereka itu tidak menyenangkan sama sekali” tutur Potter.
Imbas kejadian ini, Chelsea sempat menawarkan perlindungan pada Potter dan keluarganya. Namun ia justru menolak, karena menurutnya ini adalah masalah pribadinya.
Pelatih berkebangsaan Inggris ini datang ke Chelsea pada September tahun lalu. Ia menggantikan peran Thomas Tuchel yang dipecat.
Sayangnya sejak bergabung dengan The Blues, ia belum bisa memberikan hasil terbaik untuk klub Kota London tersebut. Berbagai hasil buruk mereka terima di beberapa pertandingan terakhir.
Sejauh ini Potter baru mempersembahkan 9 kemenangan dengan 9 kekalahan dan 7 hasil imbang. Ini merupakan hasil dari semua kompetisi yang diikuti Potter. Parahnya lagi, Chelsea hanya mampu meraih dua kemenangan dari 14 laga terakhir yang mereka ikuti di semua ajang.
Terbaru The Blues kalah dari tim juru kunci Premier League, Southampton dengan skor 0-1. Kekalahan ini membuat Chelsea harus puas bertengger di posisi ke-10 klasemen sementara Premier League musim 2022/2023.
Tidak hanya di Liga Inggris, mereka juga mendapatkan hasil buruk di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Mereka harus kalah 1-0 dari Borussia Dortmund. Kekalahan ini membuat langkah mereka untuk melaju ke babak perempatfinal UCL sedikit sulit.
Rentetan hasil buruk yang diterima Chelsea membuat para penggemar geram. Mereka ingin Graham Potter segera dipecat. Sayangnya saran tersebut tidak digubris oleh manajemen Chelsea. Mereka masih percaya dengan kapasitas Graham Potter sebagai pelatih. Manajemen menilai kinerja Potter diluar lapangan sangat bagus.