BolaMilenia.com – Setelah PSM Makassar melakukan serangkaian seremoni sebagai juara Liga 1 2022/2023 pada Minggu (16/4/2024) lalu, maka Liga 1 dinyatakan selesai.
Acara seremoni penghargaan di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, menjadi penutup dari Liga 1 musim 2022/2023. PSM Makassar keluar sebagai juara, dan beberapa pemain dan pelatih mendapatkan penghargaan dari Liga 1.
Dengan berakhirnya Liga 1, maka saat ini tidak ada satu pun kompetisi nasional yang berjalan. Selama jeda kompetisi, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menyampaikan pesan penting kepada pemainnya.
Ia tidak ingin anak asuhannya mengikuti turnamen sepak bola amatir antarkampung (tarkam) selama jeda kompetisi. Aji melarang pemainnya untuk mengikuti tarkam, apa pun alasannya.
“Saya larang, tidak ada yang bermain tarkam,” kata Aji Santoso.
Momen libur panjang dan libur lebaran seringkali dimanfaatkan oleh beberapa pemain untuk mengikuti kompetisi tarkam. Alasannya bermacam-macam, mulai dari silaturrahmi, mencari keringat untuk menjaga kondis, dan mencari uang jajan tambahan.
Menurut Aji, apa pun alasannya, ia tidak memperbolehkan anak asuhnya untuk mengikuti turnamen tersebut. Sebab, tarkam lebih banyak berdampak negatif daripada positifnya.
“Saya dulu waktu jadi pemain sama sekali tidak main tarkam karena risikonya sangat besar cederanya. Mungkin hanya akan mendapatkan uang 2-3 juta tapi cedera panjang,” ungkap pelatih asal Malang tersebut.
Turnamen Tarkan Menurunkan Harga Diri Pemain
Mantan pelatih Persela Lamongan itu juga menyampaikan bahwa mengikuti turnamen tarkam akan menurunkan harga diri pemain. Ia menegaskan para pemainnya adalah profesional, jadi dibutuhkan panggung yang tepat untuk berkompetisi.
“Tarkam ini kalau untuk pemain-pemain profesional akan menurunkan mereka, menurunkan pride mereka, menurunkan kualitas, menurunkan harga diri mereka,” ucap Aji.
“Kenapa? Karena kalau kalah pasti diolok-olok ‘Wis pemain gak duwe duwit’ (pemain sudah tidak punya uang),” lanjut Aji.
“Nanti saya pesan kepada pemain, saya melarang keras untuk bermain tarkam,” kata Aji.
“Kalau hanya latihan bareng-bareng tidak apa-apa, kecuali main tarkam yang dibayar turnamen, saya tidak mau itu,” ungkap Aji Santoso.