BolaMilenia.com – Cuplikan video pernyataan pemain PSBS Biak, Muhammad Tahir, mendadak viral di jagat media sosial. Dia mengatakan bahwa kualitas pemain lokal 11-12 alias tak beda jauh dengan pemain keturunan yang membela timnas Indonesia.
Pendapat itu disampaikan Tahir dalam tayangan video ‘Bicara Bola’ bersama koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, di Youtube. Diskusi itu sudah diunggah ke dunia maya sejak 25 Maret lalu.
Awalnya Akmal Marhali mengajukan pertanyaan tentang komposisi timnas Indonesia saat ini. Menjawab itu, Tahir mengatakan bahwa saat ini skuad Garuda terlalu banyak diisi oleh pemain naturalisasi.
“Sekarang terlalu banyak naturalisasi, sih. Bukan tidak sehat, cuma kasihan kita mengadakan kompetisi di dalam negeri gunanya untuk apa?” kata Tahir di Youtube Bicara Bola.
Menurut pemain 30 tahun itu, kualitas pemain lokal dan naturalisasi tidak berbeda jauh. Dia menyarankan PSSI membentuk sebuah pertandingan yang mempertemukan pemain naturalisasi dan lokal untuk membuktikan kualitas masing-masing.
“Kita cuma kalah karena mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja, kalau kualitas kita 11-12 sama mereka. Tidak kalah jauh. Coba saja PSSI bikin uji coba pemain lokal dengan pemain naturalisasi,” ujarnya.
“(Pemain lokal) bisa (menang), karena demi lambang dada, Garuda. Siapa pemain yang tidak mau main di timnas? Semua ingin main di timnas tinggal tunggu waktu dan momen. Banyak sekali pemain di Liga 1 yang potensial,” ucap dia menambahkan.
Muhammad Tahir Tak Menolak Naturalisasi, Asal…
Tahir menegaskan tidak menolak langkah naturalisasi untuk mendatangkan pemain ke timnas Indonesia. Namun, menurut mantan pemain Persipura dan Rans Nusantara itu, naturalisasi tidak boleh dilakukan dalam jumlah banyak.
“Bukan tidak setuju dengan naturalisasi. Boleh saja tapi tidak sebanyak ini,” ujar dia.
Selama era kepelatihan Shin Tae Yong, tercatat ada 11 pemain yang sudah dinaturalisasi. Mereka adalah Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Jay Idzes, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.
Khusus Marc Klok tidak termasuk proyek rekomendasi STY karena yang bersangkutan sudah mengurus proses naturalisasi sejak 2019. Namun pemain Persib Bandung itu resmi jadi WNI pada 2020 atau ketika STY sudah berstatus pelatih Timnas Indonesia.