BolaMilenia.com – Pelatih Maroko, Walid Regragui mengakui jika keajaiban bukanlah faktor untuk sebuah tim bisa menjadi juara dunia. Akan tetapi, kerja keraslah yang akan mengantar sebuah tim meraih prestasi tersebut.
Regragui sejatinya berhasil mengukir sejarah dengan membawa The Atlas Lions jadi tim pertama asal Afrika yang menembus semifinal Piala Dunia. Namun, sejarah tersebut harus terhenti di babak empat besar, usai kalah 0-2 dari Prancis.
“Kami ingin menuliskan sejarah lagi, tapi Anda tidak bisa menjuarai Piala Dunia dengan keajaiban. Anda harus bekerja keras, dan itu akan kami lanjutkan,” kata Regragui seperti dilansir BolaMilenia dari LiveScore.
Pada kesempatan yang sama, Regragui juga menyoroti kualitas fisik pemainnya. Menurutnya, fisik pemain Maroko hanya ada di kondisi 60-70 persen. Meski begitu, pria Maroko yang lahir di Prancis tersebut tetap bangga dengan apa yang ditampilkan anak-anak asuhnya.
Contoh nyatanya adalah tiga pemain kunci yang tak bisa tampil maksimal di babak semifinal. Roman Saiss ditarik pada babak pertama. Noussair Mazraoui tak bisa melanjutkan laga babak kedua. Bahkan Nayef Aguerd tak bisa tampil sama sekali.
“Di ajang Piala Dunia, kondisi fisik seperti ini adalah sebuah kemunduran yang cukup jauh. Bukan soal kualitas atau taktik, tapi secara fisik kami tertinggal,” ujar Regragui.
“Kami punya banyak pemain yang kondisi fisiknya hanya 60-70 persen, tapi kami bisa sampai di semifinal. Para pemain memberikan wajah yang baik untuk tim kami dan menunjukkan kualitasnya,” pungkas Regragui.
Maroko masih menyisakan satu laga lagi di Piala Dunia 2022. Mereka akan bertemu Kroasia, lawan yang berhasil mereka tahan imbang tanpa gol pada fase grup. Laga tersebut bakal digelar Sabtu (17/12) malam.