BolaMilenia.com – Juara Premier League musim 2015/2016, Leicester City terancam turun kasta pada musim depan. Hingga pekan ke-35 Liga Inggris, mereka berada di peringkat ke-18.
Sejak keluar sebagai juara Liga Inggris pada musim 2015/2016, Leicester City memang tidak selalu berada di papan atas klasemen. Mereka lebih banyak berada di papan tengah. Meski begitu Leicester sering kali menyulitkan tim-tim besar Premier League.
Kesuksesan Leicester City saat itu tidak terlepas dari kekuatan finasial dari Aiyawatt Srivaddhanaprabha yang meneruskan jejak mendiang ayahnya, Vichai Srivaddhanaprabha. Mereka juga kerap mendatangkan beberapa pemain bagus.
Tidak hanya juara Premier League, The Foxes juga pernah juara Piala FA pada musim 2020/2021. Saat itu mereka sukses mengalahkan Chelsea di partai puncak. Musim lalu, mereka juga melaju hingga babak semifinal Europa Conference League. Sayangnya, langkah mereka terhenti oleh AS Roma.
Di musim ini, Performa Leicester City jauh merosot dibandingkan musim-musim sebelumnya. Hingga pekan ke-35, mereka baru meraih depalan kemenangan di Liga Inggris. Performa buruk ini juga membuat Brendan Rodgers yang sudah melatih selama empat musim berhenti dari jabatannya.
Pergantian Pelatih Tidak Membuat Leicester City Membaik
Setelah memecat Brendan Rodgers, Leicester kemudian menunjuk Dean Smith sebagai pelatih. Kehadiran Dean Smith tidak berdampak baik untuk performa Leicester. Mereka justru semakin terperosok ke papan bawah klasemen.
Saat ini The Foxes berada di posisi 18 klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 30 poin atau tertinggal dua poin dari Everton yang berada di batas aman zona degradasi. Pada laga terakhir, Leicester kalah dari Fulham dengan skor 3-5.
Untuk bisa keluar dari zona degradasi, Jamie Vardy dan kawan-kawan harus bisa memenangkan tidak laga terakhir sambil berharap Everton dan Nottingham Forest terpeleset. Kebobolan banyak gol seperti laga kontra Fulham tidak boleh terulang lagi.
“Kami tak cukup lapar untuk memenangkan laga ini,” kata James Maddison setelah pertandingan melawan Fulham.
“Ini begitu sulit. Tak ada laga mudah di Premier League, terdengan klise tapi begitulah kebenarannya. Kami akan terus berjuang, kami akan terus mencoba memperbaiki semuanya,” lanjut Maddison.