BolaMilenia.com – Kapten timnas Spanyol, Sergio Busquets, masih sulit menerima kekalahan pada babak 16 besar Piala Dunia 2022, Selasa (6/12) WIB. Pasalnya, tersingkir akibat kalah adu penalti dengan skor 0-3 (1-1), dinilai sebagai cara yang paling kejam.
Kekalahan itu terasa menyakitkan bagi Busquets. Apalagi, sepanjang pertandingan mereka tampil dominan tapi tak mampu mencetak gol hingga lebih dari 120 menit.
Pada babak adu penalti, tak ada pemain Spanyol yang sanggup menaklukkan gawang Maroko. Eksekusi Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan termasuk Busquets, tak mampu menembus gawang yang dikawal Yassine Bounou.
Di sisi lain, 3 dari 4 algojo Maroko sukses menjalankan tugas dengan sempurna. Tak pelak, wajah para pemain Spanyol langsung suram setelah eksekusi Achraf Hakimi menjadi penentu kemenangan Maroko.
“Sayang sekali. Diputuskan melalui adu penalti dengan cara yang paling kejam. Ini sulit, sangat sulit bagi kami. Kami mencoba melemahkan, melelahkan mereka dan mencari ruang. Kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir,” kata Busquets, seperti dikutip BolaMilenia.com dari jumpa pers setelah pertandingan.
Bagi Spanyol, kekalahan melalui adu penalti memang bukan hal aneh. Tengok saja pada EURO 2020, ketika La Furia Roja juga takluk dari Italia pada babak semifinal, juga lewati drama adu penalti.
Sergio Busquets Belum Pikirkan Pensiun
Sergio Busquets, yang sudah berusia 34 tahun, pun disebut-sebut sudah harus memikirkan masa pensiunnya bersama timnas SPanyol. Hanya saja, saat ini dia belum mau memikirkan hal tersebut.
“Sekarang yang terpenting adalah tim nasional dan bukan saya. Ini malam yang sulit dan kami harus bangkit dan menggunakan ini sebagai pengalaman untuk permainan kami. Ada beberapa pemain yang sangat muda yang akan sangat membantu,” bilang dia lagi.
Sementara itu, kiper Unai Simon, yang menghentikan satu tendangan penalti, mengatakan bahwa timnya lebih unggul dibandingkan Maroko. Namun, mereka harus membayar mahal kegagalan mencetak gol dalam waktu normal hingga babak perpanjangan waktu.
“Dalam adu penalti mereka unggul dan itulah yang membawa mereka ke perempat final. Kami melihat ada kejutan sepanjang Piala Dunia 2022. Kami tidak mampu mengatasinya dan kami tidak berharap tersingkir melawan Maroko, tetapi itu kenyataannya dan sekarang kami harus pulang,” ucap Simon.