BolaMilenia.com – Timnas Indonesia selalu jelek dalam hal finishing kata Shin Tae-yong bukan karena tidak adanya sosok pelatih menyusul hengkengnya Dzenan Radoncic. Tapi, tidak diasah kemampuannya sejak usia dini.
Sebelumnya, dalam beberapa kejuaraan yang melibatkan Timnas Indonesia dari berbagai kelompok usia era Shin Tae-yong, ketidaktajaman lini depan menjadi persoalan. Para pemain tidak bisa memanfaatkan peluang bagus untuk dijadikan sebuah gol.
Banyak yang mengatakan ketidakadaan sosok pelatih striker menjadi penyebabnya. Sebelumnya, Timnas Indonesia memiliki Dzenan Radoncic, namun dia sudah hengkang.
Shin Tae-yong mengatakan itu bukan menjadi penyebabnya. Tapi, pembinaan usia dini di Indonesia belum tepat sehingga penyerang-penyerang Tanah Air kurang tajam.
“Kemampuan finishing pemain menurun bukan karena pelatih yang meninggalkan Timnas (Dzenan Radoncic),” kata Shin Tae-yong.
“Kalau saya melihat memang masalah ada pada pembinaan usia dini, dari usia dini memang harus belajar banyak dan meningkatkan kemampuan finishing,” jelasnya.
Klub Lebih Suka Penyerang Asing Ketimbang Lokal
Selain itu, Shin Tae-yong juga soroti klub-klub yang ada di Indonesia lebih percaya kepada penyerang asing. Alhasil, pemain-pemain lokal kurang mendapat tempat dan tak bisa mengasah kemampuannya dalam mencetak gol.
“Apalagi di tim atau klub sama saja. Pastinya, untuk posisi striker dan stoper itu biasa kalau jadi masalah. Jadinya banyak yang menggunakan pemain asing,” terang Shin Tae-yong.
“Untuk meningkatkan kemampuan finishing para pemain timnas, harus dari usia dini. Harus ada perkembangan dulu dari usia dini, baru di timnas pun tidak ada kata finishing kita kurang.”
“Jadi bukan pentingnya satu pelatih soal finishing yang kurang. Apalagi Timnas tak banyak waktu untuk memperbaiki segala sesuatu, khususnya finishing. Jadi harus dari klub yang berusaha untuk mencari solusi masalah finishing ini,” pungkasnya.