BolaMilenia.com – Pelatih timnas Maroko, Walid Regragui, memuji perjuangan anak asuhnya meski kalah 0-2 dari Prancis pada semifinal Piala Dunia 2022, Kamis (15/12) WIB. Di hanya berharap agar rakyat Maroko mau memaafkan kegagalan tim nasionalnya melangkah ke partai final.
Ekspektasi terhadap Maroko memang melambung tinggi setelah berhasil mengalahkan SPanyol dan Portugal pada dua babak sebelumnya. Apalagi, sukses Maroko melaju ke semifinal mejadi prestasi spesial bagi negara Afrika di pentas Piala Dunia.
“Kami sudah mengerahkan segalanya, itu yang terpenting. Anak-anak sudah berjuang sampai menit terakhir. Kami memang ingin memenangkan pertandingan ini, tapi kami menghadapi tim kuat yang tahu cara menang dan menunggu Anda membuat kesalahan,” kata Regragui.
Maroko memang sudah melakukan yang terbaik pada babak semifinal. Bahkan, tim berjuluk SInga Atlas tersebut mampu mendominasi permainan dan memaksa Prancis hanya memiliki tak lebih dari 40 persen penguasaan bola sepanjang laga.
Maroko Bermasalah dengan Kebugaran Pemain
Hanya saja, kendala kebugaran menjadi masalah utama Maroko. Bahkan, beberapa pemain andalan sudah harus ditarik keluar lebih dini akibat masalah kesehatan, seperti Romain Saiss yang hanya bermain selama 21 menit karena cederanya kambuh.
“Kami kehilangan banyak pemain yang sudah memberikan permainan terbaiknya. (Noussair) Mazraoui sakit, tapi dia bermain. Saiss juga. Saya tidak bisa bisa berkata apa-apa lagi jika pemain sudah berbuat maksimal,” kata Walid Reragui lagi.
Nasib sial Maroko semakin kental saat Prancis justru bisa mencetak gol kedua beberapa menit jelang pertandingan berakhir. Gol kedua Les Bleus itu memupuskan harapan Hakim Ziyech dan kawan-kawan untuk bangkit dan menyamakan skor.
“Kami bisa mencetak gol, tapi sayangnya tidak terjadi. Semoga rakyat Maroko memaafkan kami. Kami ingin mencapai final tapi insya Allah lain kali. Kami sudah berbuat maksimal, yang terpenting adalah memberikan citra yang baik, menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Maroko ada dan kami memiliki suporter yang elok,” urai pelatih berusia 47 tahun tersebut.
“Untuk mencapai level yang amat sangat tinggi ini, demi menjuarai Piala Dunia, kami masih harus bekerja tetapi kami tidak terlalu jauh lagi,” bilangnya memungkasi.